Rabu, 04 Juni 2014

MANAGEMENT INDUSTRI PERIKANAN Dasar-Dasar Periklanan




Oleh
Rina Ainun Nadlifah
125080201111005
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap digunakan dalam aktivitas ekonomi dalam upaya mengenalkan produk kepada konsumen. Situasi pasar yang kompetitif menjadikan tidak ada suatu bisnis yang mampu bertahan lama tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal iklan yang efektif dan efisien. Iklan sebagai salah satu sarana pemasaran produk barang atau jasa harus mampu tampil menarik dan persuasif (Jefkins, 1997:15). Tentu ketika kita melihat semakin bertambahnya jumlah penduduk maka tidak mungkin pula semakin besarnya kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menjadi suatu konsekuensi bagi para produsen yang hadir dalam upaya menjawab pemenuhan kebutuhan masyarakat melihat hadirnya persaingan diantara berbagai perusahaan terkait. Salah satu jalan yang ditempuh oleh perusahaan adalah dengan kemampuan mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumen terkait produknya melalui aktivitas periklanan.
Dalam strategi pemasaran modern, keberadaan iklan sudah menjadi tuntutan yang tidak dapat dihindari demi sebuah produk yang ditawarkan agar mendapat perhatian dalam kehidupan masyarakat. Bentuk iklan produk yang ditampilkan dalam berbagai ruang dan media baik media cetak maupun elektronik, sebagian dari penanda verbal maupun nonverbal tidak memiliki hubungan antara produk barang atau jasa yang dipasarkan. Interpretasi iklan lewat berbagai media tersebut cenderung membangun realitasnya dalam membangun nilai guna suatu produk. Nilai yang ditampilkan agar memperoleh respon yang kuat dari konsumen.
2.      Rumusan Masalah
a.       Bagaimana peran perikalanan terhadap produk?
b.      Bagaimana cara pembuatan iklan yang baik?
c.       Apakah manfaat  dari kegiatan periklanan?
3.      Tujuan
a.       Mengetahui peran periklanan terhadap sebuah produk
b.      Mengetahui cara pembuatan iklan yang benar
c.       Mengetahui manfaat dari kegiatan periklanan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Periklanan
Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat” (Niken, 2007).  Iklan didefenisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Kasali, 1995)
Sedangkan menurut Lee (2007)  Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan kesuatu khalayak, target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, pengeksposan langsung, reklame luar ruang, atau kendaraan umum
a)         Fungsi iklan
Ibrahim dalam Rina (2008) menyatakan iklan memiliki sejumlah fungsi sesuai dengan yang dimaksudkan oleh perancang atau pengiklannya.secara garis besar, fungsi iklan bias dilihat dari dua sisi, yaitu funsi nyata dan funsi tersembunyi.
Iklan bisa menampilkan beraneka fungsi yang terlihat secara nyata (manifest), dalam hal ini iklan berfungsi untuk :
1. Menginformasikan suatu produk ke public.
2. Menarik perhatian konsumen terhadap suatu produk.
3. Memotivasi konsumen untuk bertindak atau melakukan sesuatu.
4. Menstimulus pasar.
5. Mendukung komunitas bisnis.
6. Membangun dan memelihara hubungan yang abadi antara konsumen dan perusahaan.

Menurut Liliweri (2008), iklan berfungsi sebagai :
1.      Mengirimkan informasi.
2.      Memanfaatkan jasa non personal, karena iklan memindahkan informasi tidak melalui manusia, individu atau kelompok, melainkan melalui media bukan manusia.
3.      Memanfaatkan media massa, karena iklan memindahkan informasi melalui media massa, baik cetak maupun elektronik.
4.      Persuasif, karena iklan pada umumnya berisi bujukan terhadap individu atau kelompok sasaran agar mereka memiliki informasi yang lengkap mengenai produk barang dan jasa.
5.      Sponsor, karena iklan yang dimuat dalam media dibayar oleh pihak tertentu yang disebut sponsor.
6.      Tujuan, karena iklan mempunyai tujuan tertentu, misalnya untuk mengubah sikap dan sasaran terhadap produk barang dan jasa.
b)          Strategi Iklan
Strategi komunikasi adalah siasat, cara dan jembatan yang dipakai kreator iklan dalam mengkomunikasikan suatu pesan agar berbeda dari kompetitornya. Orang-orang kreatif harus mendapatkkan gaya, nada, kata-kata, dan bentuk untuk melaksanakan pesan. Semua unsur ini harus dapat menyampaikan citra dan pesan yang terpadu. Karena hanya sedikit orang yang membaca beritanya, gambar dan kepala berita harus mengikhtisarkan usulan penjualan. Pesan apapun dapat disajikan dalam berbagai gaya pelaksanaan seperti potongan kehidupan, gaya hidup, fantasi, suasana atau citra, musik, simbol kepribadian, keahlian teknis, bukti ilmiah, atau bukti kesaksian (Kotler, 2001).
Penyampaian pesan juga harus memilih nada yang tepat untuk iklan tersebut. Harus diperoleh kata-kata yang mudah diingat dan menarik perhatian. Unsur bentuk seperti ukuran, warna dan ilustrasi iklan memberikan perbedaan baik terhadap pengaruh iklan dapat meningkatkan kemampuan menarik perhatiannya. Iklan ukuran besar menarik lebih banyak perhatian, walau tidak sebesar perbedaan biayanya. Ilustrasi empat warna dan bukannya hitam putih akan meningkatkan efektifitas dan biaya iklan.
Sejumlah periset mengenai iklan cetakan melaporkan bahwa gambar, kepala berita, dan berita penting, sesuai urutan tersebut. Pembaca pertama memperhatikan gambar, dan gambar harus cukup menarik untuk menarik perhatian. Kemudian kepala berita harus efektif dalam mendorong orang tersebut untuk membaca beritanya. Berita itu sendiri harus disusun dengan baik. Bahkan setelah itupun, suatu iklan yang betul-betul bagus akan diperhatikan oleh kurang dari 50% audiensnya, sekitar 30% dari audiensnya itu mungkin ingat maksud kepala beritanya, sekitar 25% mungkin ingat nama pengiklan, dan kurang dari 10% telah membaca sebagian besar beritanya. Sayangnya iklan-iklan biasanya tidak mencapai hasil seperti itu (Kotler, 2001).

2.      Iklan sebagai Komunikasi Pemasaran
Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Dengan adanya perkembangan jaman, kebutuhan berkembang menjadi suatu keinginan mengkonsumsi suatu produk dengan ciri khas tertentu. Definisi pemasaran menurut Kotler (2002, 10) pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan barang dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Secara umum, tujuan sistem pemasaran adalah memaksimumkan konsumsi, memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi, memaksimumkan pilihan, memaksimumkan mutu hidup, serta meningkatkan kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga dan lingkungan.
Komunikasi pemasaran merupakan suatu dialog yang berkesinambungan antara pembeli dan penjual dalam suatu segmen pasar (Delozier, 1976:168). Hal ini menekankan informasi kedua arah dan persuasi yang menunjang proses pemasaran agar berfungsi secara lebih efektif dan efisien (Nickles, 1984:7). Kotler (1989, 40-46) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran merupakan proses pengolahan, produksi, dan penyampaian pesan-pesan melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran, yang dilakukan secara berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektivitas dan efisiensi pemasaran suatu produk.
Komunikasi pemasaran melalui kegiatan promosi periklanan merupakan salah satu strategi dalam memperkenalkan atau menjelaskan produk yang di pasarkan. Strategi yang sering dipergunakan dalam membidik pasar sasaran  adalah adanya pengelompokan pasar/segmen sebagai wilayah calon  pembeli/pemakai.
Iklan yang berarti pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media (Kasali, 1995:9). Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto, 2001:3-4). Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasive sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Jefkins, 1997:18).

3.      Peran Iklan dalam Pemasaran Produk
Berdasarkan konsep AIDA, promosi periklanan memerlukan pengetahuan yang memadai tentang pola perilaku, kebutuhan, dan segmen pasar. Konsep tersebut mengharapkan konsumen dapat melakukan pembelian berkesinambungan. Segala daya upaya iklan dengan gaya bahasa persuasif berusaha membuat konsumen untuk mengkonsumsi, yang tidak memperdulikan status sosialnya
            periklanan sering kali diklasifikasikan dalam beberapa tipe besar, yaitu sebagai berikut :
1)      Periklanan Produk
Porsi utama pengeluaran periklanan umumnya dibelanjakan untuk produk, berupa presentasi dan promosi produk-produk baru, produk-produk yang ada maupun produk-produk hasil revisi.
2)      Periklanan Eceran
Berlawanan dengan iklan produk, periklanan eceran bersifat lokal dan berfokus pada toko, tempat dimana beragam produk dapat dibeli atau dimana satu jasa dapat ditawarkan. Periklanan eceran memberikan tekanan pada harga, ketersediaan, lokasi dan jam-jam operasi.
3)     Periklanan Korporasi
Kebanyakan periklanan korporasi dirancang untuk menciptakan citra menguntungkan bagi sebuah perusahaan dan produk-produknya. Fokus periklanan ini adalah membangun indentitas korporasi atau untuk mendapatkan dukungan publik terhadap sudut pandang organisasi.
4)      Periklanan Bisnis ke Bisnis
Periklanan ini ditujukan kepada para pelaku industri, pedagang perantara (pedagang partai/pengecer), serta para profesional.

5)      Periklanan Politik
Periklanan ini dirancang untuk tujuan politik, seringkali digunakan para politisi untuk membujuk orang agar memilih mereka atau pemerintah dalam rangka memperbaiki reputasi negara dan lain-lain.
6)      Periklanan Direktori
Bentuk terbaik periklanan direktori yang dikenal adalah Yellow Pages, meskipun sekarang terdapat berbagai jenis direktori yang menjalankan fungsi serupa seperti yang banyak dilihat pada media internet. Pada umumnya orang melihat periklanan direktori untuk menemukan cara membeli sebuah produk atau jasa.
7)    Periklanan Respon Langsung
Periklanan respon langsung melibatkan komunikasi dua arah di antara pengiklan dan konsumen. Periklanan ini menggunakan berbagai media seperti pos, televisi, koran, majalah dan konsumen dapat menanggapinya melalui pos, telepon, faks dan lain-lain.
8)      Periklanan Pelayanan Masyarakat
Periklanan pelayanan masyarakat dirancang untuk kepentingan masyarakat dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat.
9)      Periklanan Advokasi
Periklanan advokasi berkaitan dengan penyebaran gagasan-gagasan dan klarifikasi isu sosial yang kontroversial dan menjadi kepentingan masyarakat, misalnya mengenai kontroversi alam dan lain-lain.

4.      Cara Pembuatan Iklan yang Baik
            Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya. Agar iklan berhasil meransang tindakan pembeli, menurut Djayakusumah (1982:60) setidaknya harus memenuhi kriteria AIDA yaitu:
Attention          :           mengandung daya tarik
Interest            :           mengandung perhatian dan minat
Desire              :           memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki
Action              :           mengarah tindakan untuk membeli
            Kotler & Amstrong (2001) mengemukakan bahwasanya daya tarik iklan (attention) harus mempunyai tiga sifat: Pertama iklan harus bermakna (meaningful), menunjukkan manfaat manfaat yang membuat produk lebih diinginkan atau lebih menarik bagi  konsumen. Kedua, pesan iklan harus dapat dipercaya (believable), konsumen percaya bahwa produk tersebut akan memberikan manfaat seperti yang dijanjikan dalam pesan iklan. Ketiga distinctive, bahwa pesan iklan lebih baik dibanding iklan merek pesaing. Assael (2002, 60) menjelaskan Interest yaitu munculnya minat beli konsumen tertarik terhadap objek yang dikenalkan oleh suatu pemasar. Desire yaitu tahap setelah merasa tertarik, timbul hasrat atau keinginan untuk memiliki objek produk tersebut. Dalam tahap ini khalayak telah mempunyai motivasi untuk memiliki produk iklan. Sampai pada tahap ini, anda telah berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli. Sejumlah calon pembeli sudah mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh. Namun demikian timbul perlawanan dalam diri calon pembeli berupa keraguan, benarkah produk atau jasa yang bersangkutan memberikan sesuatu seperti yang dijanjikan iklannya?. Pengalaman pada masa lalu serta kebiasaan iklan yang menipu turut mempengaruhi keragu-raguan ini. Untuk menimbulkan rasa percaya pada calon pembeli, sebuah iklan dapat ditunjang dengan berbagai kegiatan peragaan seperti pembuktian, membagi bagikan contoh secara gratis, menyampaikan pandangan pandangan positif dari tokoh masyarakat terkemuka (testimonial) serta hasil pengujian oleh pihak ketiga misalnya dari departemen kesehatan, laboratorium swasta terkenal atau dari perguruan tinggi. Keputusan (decision) sangat baik bila mampu menciptakan keinginan untuk membeli, memiliki atau menikmati produk atau jasa yang diiklankan, namun juga perlu menciptakan iklan yang mampu memunculkan keyakinan bahwa memang layak untuk melakukan pembelian dan hal itu akan memberikan kepuasan sebagaiman yang mereka inginkan, tentu saja keputusan di sini mungkin dapat diraih dengan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang diiklankan. Pada tahap ini sikap sesungguhya khalayak terhadap produk iklan mulai terlihat. Di tahap ini juga konsumen mengambil keputusan untuk menyukai atau membenci hal tersebut.
            Ralph S. Alexander dalam Jefkins (1997, 110) merumuskan dengan Association Marketing Association (AMA), bahwa iklan menegaskan empat pokok batasan, yaitu :
a.       Penyajian gagasan terhadap barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan berdasarkan konsep produknya.
b.      Iklan ditujukan kepada khalayak, yaitu iklan dapat menjangkau masyarakat kelompok besar yang dipersempit menjadi kelompok pasar.
c.       Iklan mempunyai sponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan yang membiayainya.
d.       Iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam penyebaran, penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan.
            Untuk melakukan kegiatan periklanan, perusahaan mempunyai beberapa media umum yang telah banyak dipakai orang dalam mempromosikan produknya. Jenis media iklan tersebut meliputi (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia, 2007) :
1.      Iklan media cetak: surat kabar, majalah, jurnal, tabloid dan lain-lain.
2.      Iklan media elektronik: televisi, radio (jingle dan sound) dan lain-lain.
3.      Iklan media online: internet atau website.
4.      Poster, papan reklame dan media ruang lainnya.
5.      Brosur, booklet, katalog dan lain-lain.
6.      Surat penawaran melalui direct mail.
7.      Pemberian sponsor dengan penekanan pada tujuan pemasaran dan periklanan.
Menurut Kotler (2002:601-603), tujuan periklanan dapat dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu:
1)      Informative Advertising
Digunakan pada saat perusahaan memperkenalkan suatu produk baru, dimana tujuannya adalah membangun permintaan pokok atas kategori produk tersebut. Informative advertising juga menginformasikan pada pasar yang dituju mengenai penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya dilakukan pada tahap awal siklus kehidupan produk.
2)      Persuasive Advertising
Digunakan pada tahap persaingan dimana tujuannya membangun permintaan yang selektif akan merek produk. Iklan yang bersifat membujuk terutama diarahkan untuk mendorong pembelian. Iklan ini akan menjadi dominan jika produk tersebut mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupan produk. Di sini perusahaan dapat membangun preferensi merek, berusaha agar konsumen beralih ke merek perusahaan, mempersuasi konsumen agar membeli sekarang juga serta mengubah persepsi konsumen terhadap atribut produk.
3)      Reminder Advertising
  Iklan yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek poduk di hati masyarakat, fungsinya untuk mengingatkan konsumen untuk menggunakan produk tersebut.
4)      Comparison Advertising
Pada jenis iklan ini, perusahaan berusaha untuk menciptakan superioritas merek dengan cara membandingkanya dengan merek lain dalam sebuah kelas produk. Dalam hal ini perusahan harus dapat membuktikan pernyataannya agar tidak dapat diserang balik oleh merek pesaingnya.
5)      Reinforcement Advertising
Iklan ini berusaha meyakinkan konsumen bahwa mereka mengambil pilihan yang tepat. Tujuannya adalah mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Iklan ini biasanya bersifat memberikan edukasi atau pendidikan kepada konsumen maupun pelanggan.
      Maksud produsen terhadap tampilan produk yang dipublikasikan melalui periklanan, antara lain:
a.       Memperkenalkan identitas produk yang diinformasikan dan menjelaskan perbedaan produk dengan yang lain.
b.      Mengkomunikasikan konsep produk, yaitu manfaat dan kelebihannya dari segi fungsional, psikologis atau nilai pasar sasaran.
c.       Mengarahkan pemakaian produk baik yang lama atau yang baru kepada pasar sasaran.
d.      Memberitahukan tempat penjualan atau pembelian untuk merangsang distribusi yang lebih luas.
e.       Meningkatkan penjualan yang berarti pula produk meningkat.
f.       Membangun citra produk dan menjaga kemampuan posisi produk dalam pandangan pasar sasaran.
g.      Menghadapi dan mangatasi masalah saingan antar produk.
            Tujuan iklan menurut Rhenald Kasali (1995, 159) biasanya dibangun atas empat komponen, yaitu: 1) Aspek perilaku, merupakan tindakan-tindakan yang diharapkan pada calon pembeli, 2) Sikap yang diharapkan, yang menyangkut sikap atau keistimewaan produk, 3) Kesadaran, dalam mengembangkan produk-produk baru di pasaran merebut calon pembeli, 4) Positioning, sasaran konsumen. Beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian periklanan dapat ditinjau dari media, proses, gaya komunikasi dan reaksi konsumen, yaitu:
a)      Media informasi: Iklan merupakan suatu media informasi produk yang disampaikan  kepada konsumen.
b)      Proses iklan: Penyampaian informasi produk yang diprakarsai produsen untuk disampaikan melalui iklan ditujukan kepada konsumen sebagai penerima pesan.
c)      Komunikasi persuasif: Gaya bujuk rayunya (persuasi) yang diterapkan pada iklan mengakibatkan konsumen terbius masuk lingkaran konotasi positif terhadap produk yang diinformasikan.
d)     Reaksi Konsumen: Informasi yang jelas melalui iklan akan membuahkan reaksi atau tindakan hingga kesadaran untuk mengkonsumsi produk yang diinformasikan.

5.      Illustrasi Produk yang Efektif
Gambar biasanya dipakai sebagai illustrasi produk. Gambar dalam iklan dapat menarik para konsumen untuk membeli pada produk yang diiklankan, namun fungsi pertama gambar adalah menarik konsumen terhadap iklan yang dipasang.
Biasanya gambar merupakan daya tarik pertama konsumen kepada iklan, sehingga gambar yang kurang menarik juga akan menurunkan daya tarik konsumen kepada iklan yang bersangkutan. Seorang pencipta gambar iklan yang ahli, akan mampu menampilkan gambar dengan daya tarik yang tinggi, juga akan mampu memberikan illustrasi tentang manfaat produk, cara penggunaan, dan menonjolkan keunggulan produk yang bersangkutan dibandingkan produk pesaing.
  Gambar 14.2. Contoh illustrasi gambar produk yang menarik.

6.      Pesan Promosi yang disampaikan
Perhatian serta minat konsumen terhadap judul iklan harus dipelihara terus sampai mereka selesai mengikuti seluruh pesan promosi penjualan yang disampaikan lewat iklan itu. Agar minat terhadap barang yang ditawarkan tidak padam, pertama-tama promosi harus disusun ringkas tetapi padat dan menarik. Pesan promosi penjualan terlalu panjang dan bertele-tele akan membosankan konsumen. Akibatnya iklan menjadi tidak efektif.
Antara pesan promosi penjualan dengan judul iklan harus ada hubungan kesinambungan. Judul iklan berfungsi sebagai pembuka, sedangkan pesan promosi berfungsi sebagai penerus. Pesan yang disampaikan hendaknya wajar, tidak berlebihan, sehingga konsumen dapat menerimanya secar wajar juga. Dalam pesan promosi, manfaat produk bagi konsumen harus ditonjolkan. Pesan promosi harus ditutup dengan saran agar konsumen melakukan sesuatu, misalnya membeli produk pada kesempatan lain, mendaftarkan diri sebagai pelanggan, meminta pengiriman brosur produk secara cuma-cuma dan sebangainya. 


BAB III

KESIMPULAN
Iklan didefenisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media.  Kegiatan periklanan berperan dalam pemasaran suatu produk. Diantaranya adalah : Menginformasikan suatu produk ke public, Menarik perhatian konsumen terhadap suatu produk, Memotivasi konsumen untuk bertindak atau melakukan sesuatu, Menstimulus pasa, Mendukung komunitas bisnis, Membangun dan memelihara hubungan yang abadi antara konsumen dan perusahaan.
         Cara membuat iklan yang baik harus memenuhi kriteria AIDA (Attention, Interest,Desire, Action) yaitu : mengandung daya tarik, mengandung perhatian dan minat, memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki, mengarah tindakan untuk membeli.
Beberapa tujuan dari kegiatan periklanan adalah
1)      Informative Advertising: memperkenalkan produk
2)      Persuasive Advertising : bersifat membujuk dan mendorong pembeli untuk membeli produk di suatu perusahaan
3)      Reminder Advertising :mengingatkan konsumen untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat
4)      Comparison Advertising : menciptakan superioritas merek dengan cara membandingkanya dengan merek lain dalam sebuah kelas produk.
5)      Reinforcement Advertising : meyakinkan konsumen bahwa mereka mengambil pilihan yang tepat.
Dengan demikian, iklan sangat berperan dalam memperkenalkan sebuah produk kepada masyarakat. Agar konsumen terpikat oleh produk yang kita tawarkan, dalam proses periklanan terdapat strategi-strategi tersendiri untuk membuat konsumen tertarik pada produk kita.




DAFTAR PUSTAKA
Purwanti, Pudji. 2012. Modul Dasar-Dasar Periklanan. Universitas Brawijaya: Malang



Tidak ada komentar:

Posting Komentar