Oleh
Rina Ainun
Nadlifah
125080201111005
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Iklan merupakan salah satu media
komunikasi pemasaran yang kerap digunakan dalam aktivitas ekonomi dalam upaya
mengenalkan produk kepada konsumen. Situasi pasar yang kompetitif menjadikan
tidak ada suatu bisnis yang mampu bertahan lama tanpa didukung oleh bauran
komunikasi pemasaran semisal iklan yang efektif dan efisien. Iklan sebagai
salah satu sarana pemasaran produk barang atau jasa harus mampu tampil menarik
dan persuasif (Jefkins, 1997:15). Tentu ketika kita melihat semakin
bertambahnya jumlah penduduk maka tidak mungkin pula semakin besarnya kebutuhan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menjadi suatu konsekuensi
bagi para produsen yang hadir dalam upaya menjawab pemenuhan kebutuhan
masyarakat melihat hadirnya persaingan diantara berbagai perusahaan terkait.
Salah satu jalan yang ditempuh oleh perusahaan adalah dengan kemampuan
mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumen terkait produknya melalui
aktivitas periklanan.
Dalam strategi pemasaran modern,
keberadaan iklan sudah menjadi tuntutan yang tidak dapat dihindari demi sebuah
produk yang ditawarkan agar mendapat perhatian dalam kehidupan masyarakat.
Bentuk iklan produk yang ditampilkan dalam berbagai ruang dan media baik media
cetak maupun elektronik, sebagian dari penanda verbal maupun nonverbal tidak
memiliki hubungan antara produk barang atau jasa yang dipasarkan. Interpretasi
iklan lewat berbagai media tersebut cenderung membangun realitasnya dalam
membangun nilai guna suatu produk. Nilai yang ditampilkan agar memperoleh
respon yang kuat dari konsumen.
2.
Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
peran perikalanan terhadap produk?
b. Bagaimana
cara pembuatan iklan yang baik?
c. Apakah
manfaat dari kegiatan periklanan?
3.
Tujuan
a. Mengetahui
peran periklanan terhadap sebuah produk
b. Mengetahui
cara pembuatan iklan yang benar
c. Mengetahui
manfaat dari kegiatan periklanan.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Periklanan
Iklan adalah segala bentuk
pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu media dan dibiayai oleh
pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh
masyarakat” (Niken, 2007). Iklan
didefenisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada
masyarakat lewat suatu media (Kasali, 1995)
Sedangkan menurut Lee
(2007) Periklanan adalah komunikasi
komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang
ditransmisikan kesuatu khalayak, target melalui media bersifat massal seperti
televisi, radio, koran, majalah, pengeksposan langsung, reklame luar ruang,
atau kendaraan umum
a)
Fungsi iklan
Ibrahim dalam Rina (2008)
menyatakan iklan memiliki sejumlah fungsi sesuai dengan yang dimaksudkan oleh
perancang atau pengiklannya.secara garis besar, fungsi iklan bias dilihat dari
dua sisi, yaitu funsi nyata dan funsi tersembunyi.
Iklan bisa menampilkan
beraneka fungsi yang terlihat secara nyata (manifest), dalam hal ini iklan
berfungsi untuk :
1. Menginformasikan suatu produk ke public.
2. Menarik perhatian konsumen terhadap suatu produk.
3. Memotivasi konsumen untuk bertindak atau melakukan sesuatu.
4. Menstimulus pasar.
5. Mendukung komunitas bisnis.
6. Membangun dan memelihara hubungan yang abadi antara
konsumen dan perusahaan.
Menurut Liliweri (2008), iklan
berfungsi sebagai :
1. Mengirimkan informasi.
2. Memanfaatkan jasa non personal, karena iklan memindahkan
informasi tidak melalui manusia, individu atau kelompok, melainkan melalui
media bukan manusia.
3. Memanfaatkan media massa, karena iklan memindahkan
informasi melalui media massa, baik cetak maupun elektronik.
4. Persuasif, karena iklan pada umumnya berisi bujukan
terhadap individu atau kelompok sasaran agar mereka memiliki informasi yang
lengkap mengenai produk barang dan jasa.
5. Sponsor, karena iklan yang dimuat dalam media dibayar
oleh pihak tertentu yang disebut sponsor.
6. Tujuan, karena iklan mempunyai tujuan tertentu,
misalnya untuk mengubah sikap dan sasaran terhadap produk barang dan jasa.
b)
Strategi
Iklan
Strategi komunikasi adalah
siasat, cara dan jembatan yang dipakai kreator iklan dalam mengkomunikasikan
suatu pesan agar berbeda dari kompetitornya. Orang-orang kreatif harus
mendapatkkan gaya, nada, kata-kata, dan bentuk untuk melaksanakan pesan. Semua
unsur ini harus dapat menyampaikan citra dan pesan yang terpadu. Karena hanya
sedikit orang yang membaca beritanya, gambar dan kepala berita harus
mengikhtisarkan usulan penjualan. Pesan apapun dapat disajikan dalam berbagai
gaya pelaksanaan seperti potongan kehidupan, gaya hidup, fantasi, suasana atau
citra, musik, simbol kepribadian, keahlian teknis, bukti ilmiah, atau bukti
kesaksian (Kotler, 2001).
Penyampaian pesan juga harus
memilih nada yang tepat untuk iklan tersebut. Harus diperoleh kata-kata yang
mudah diingat dan menarik perhatian. Unsur bentuk seperti ukuran, warna dan
ilustrasi iklan memberikan perbedaan baik terhadap pengaruh iklan dapat
meningkatkan kemampuan menarik perhatiannya. Iklan ukuran besar menarik lebih
banyak perhatian, walau tidak sebesar perbedaan biayanya. Ilustrasi empat warna
dan bukannya hitam putih akan meningkatkan efektifitas dan biaya iklan.
Sejumlah periset mengenai
iklan cetakan melaporkan bahwa gambar, kepala berita, dan berita penting,
sesuai urutan tersebut. Pembaca pertama memperhatikan gambar, dan gambar harus
cukup menarik untuk menarik perhatian. Kemudian kepala berita harus efektif
dalam mendorong orang tersebut untuk membaca beritanya. Berita itu sendiri
harus disusun dengan baik. Bahkan setelah itupun, suatu iklan yang betul-betul
bagus akan diperhatikan oleh kurang dari 50% audiensnya, sekitar 30% dari
audiensnya itu mungkin ingat maksud kepala beritanya, sekitar 25% mungkin ingat
nama pengiklan, dan kurang dari 10% telah membaca sebagian besar beritanya.
Sayangnya iklan-iklan biasanya tidak mencapai hasil seperti itu (Kotler, 2001).
2.
Iklan sebagai Komunikasi Pemasaran
Konsep paling pokok yang melandasi
pemasaran adalah kebutuhan manusia. Dengan adanya perkembangan jaman, kebutuhan
berkembang menjadi suatu keinginan mengkonsumsi suatu produk dengan ciri khas
tertentu. Definisi pemasaran menurut Kotler (2002, 10) pemasaran adalah proses
sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan barang dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Secara umum,
tujuan sistem pemasaran adalah memaksimumkan konsumsi,
memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi, memaksimumkan pilihan,
memaksimumkan mutu hidup, serta meningkatkan kualitas, kuantitas, ketersediaan,
harga dan lingkungan.
Komunikasi pemasaran merupakan suatu
dialog yang berkesinambungan antara pembeli dan penjual dalam suatu segmen
pasar (Delozier, 1976:168). Hal ini menekankan informasi kedua arah dan
persuasi yang menunjang proses pemasaran agar berfungsi secara lebih efektif
dan efisien (Nickles, 1984:7). Kotler (1989, 40-46) menjelaskan bahwa
komunikasi pemasaran merupakan proses pengolahan, produksi, dan penyampaian
pesan-pesan melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran,
yang dilakukan secara berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan
menunjang efektivitas dan efisiensi pemasaran suatu produk.
Komunikasi pemasaran melalui
kegiatan promosi periklanan merupakan salah satu strategi dalam memperkenalkan
atau menjelaskan produk yang di pasarkan. Strategi yang sering dipergunakan
dalam membidik pasar sasaran adalah
adanya pengelompokan pasar/segmen sebagai wilayah calon pembeli/pemakai.
Iklan yang berarti pesan yang
menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media
(Kasali, 1995:9). Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang
disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat
tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto, 2001:3-4). Iklan merupakan
media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak,
orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasive sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela
terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan
pengiklan (Jefkins, 1997:18).
3.
Peran Iklan dalam Pemasaran Produk
Berdasarkan konsep AIDA, promosi periklanan memerlukan
pengetahuan yang memadai tentang pola perilaku, kebutuhan, dan segmen pasar.
Konsep tersebut mengharapkan konsumen dapat melakukan pembelian
berkesinambungan. Segala daya upaya iklan dengan gaya bahasa persuasif berusaha
membuat konsumen untuk mengkonsumsi, yang tidak memperdulikan status sosialnya
periklanan
sering kali diklasifikasikan dalam beberapa tipe besar, yaitu sebagai berikut :
1)
Periklanan
Produk
Porsi utama pengeluaran periklanan umumnya dibelanjakan
untuk produk, berupa presentasi dan promosi produk-produk baru, produk-produk
yang ada maupun produk-produk hasil revisi.
2)
Periklanan
Eceran
Berlawanan dengan iklan produk, periklanan eceran bersifat
lokal dan berfokus pada toko, tempat dimana beragam produk dapat dibeli atau
dimana satu jasa dapat ditawarkan. Periklanan eceran memberikan tekanan pada
harga, ketersediaan, lokasi dan jam-jam operasi.
3) Periklanan Korporasi
Kebanyakan periklanan korporasi dirancang untuk menciptakan
citra menguntungkan bagi sebuah perusahaan dan produk-produknya. Fokus
periklanan ini adalah membangun indentitas korporasi atau untuk mendapatkan
dukungan publik terhadap sudut pandang organisasi.
4) Periklanan Bisnis ke Bisnis
Periklanan ini ditujukan kepada para pelaku industri,
pedagang perantara (pedagang partai/pengecer), serta para profesional.
5) Periklanan Politik
Periklanan ini dirancang untuk tujuan politik, seringkali
digunakan para politisi untuk membujuk orang agar memilih mereka atau
pemerintah dalam rangka memperbaiki reputasi negara dan lain-lain.
6) Periklanan Direktori
Bentuk terbaik periklanan direktori yang dikenal adalah Yellow Pages, meskipun sekarang terdapat
berbagai jenis direktori yang menjalankan fungsi serupa seperti yang banyak
dilihat pada media internet. Pada umumnya orang melihat periklanan direktori
untuk menemukan cara membeli sebuah produk atau jasa.
7) Periklanan Respon Langsung
Periklanan respon langsung melibatkan komunikasi dua arah di
antara pengiklan dan konsumen. Periklanan ini menggunakan berbagai media
seperti pos, televisi, koran, majalah dan konsumen dapat menanggapinya melalui
pos, telepon, faks dan lain-lain.
8) Periklanan Pelayanan Masyarakat
Periklanan pelayanan masyarakat dirancang untuk kepentingan
masyarakat dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat.
9) Periklanan Advokasi
Periklanan advokasi berkaitan dengan penyebaran
gagasan-gagasan dan klarifikasi isu sosial yang kontroversial dan menjadi
kepentingan masyarakat, misalnya mengenai kontroversi alam dan lain-lain.
4.
Cara
Pembuatan Iklan yang Baik
Fungsi
iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan
konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya. Agar iklan
berhasil meransang tindakan pembeli, menurut Djayakusumah (1982:60) setidaknya
harus memenuhi kriteria AIDA yaitu:
Attention : mengandung daya tarik
Interest : mengandung perhatian dan minat
Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba
atau memiliki
Action : mengarah tindakan untuk membeli
Kotler
& Amstrong (2001) mengemukakan bahwasanya daya tarik iklan (attention) harus mempunyai tiga sifat:
Pertama iklan harus bermakna (meaningful),
menunjukkan manfaat manfaat yang membuat produk lebih diinginkan atau lebih
menarik bagi konsumen. Kedua, pesan
iklan harus dapat dipercaya (believable),
konsumen percaya bahwa produk tersebut akan memberikan manfaat seperti yang
dijanjikan dalam pesan iklan. Ketiga distinctive,
bahwa pesan iklan lebih baik dibanding iklan merek pesaing. Assael (2002, 60)
menjelaskan Interest yaitu munculnya
minat beli konsumen tertarik terhadap objek yang dikenalkan oleh suatu pemasar.
Desire yaitu tahap setelah merasa
tertarik, timbul hasrat atau keinginan untuk memiliki objek produk tersebut.
Dalam tahap ini khalayak telah mempunyai motivasi untuk memiliki produk iklan. Sampai pada tahap ini, anda telah
berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli. Sejumlah calon pembeli sudah
mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh. Namun demikian timbul perlawanan
dalam diri calon pembeli berupa keraguan, benarkah produk atau jasa yang
bersangkutan memberikan sesuatu seperti yang dijanjikan iklannya?. Pengalaman
pada masa lalu serta kebiasaan iklan yang menipu turut mempengaruhi keragu-raguan
ini. Untuk menimbulkan rasa percaya pada calon pembeli, sebuah iklan dapat
ditunjang dengan berbagai kegiatan peragaan seperti pembuktian, membagi bagikan
contoh secara gratis, menyampaikan pandangan pandangan positif dari tokoh
masyarakat terkemuka (testimonial) serta hasil pengujian oleh pihak ketiga
misalnya dari departemen kesehatan, laboratorium swasta terkenal atau dari
perguruan tinggi. Keputusan (decision)
sangat baik bila mampu menciptakan keinginan untuk membeli, memiliki atau
menikmati produk atau jasa yang diiklankan, namun juga perlu menciptakan iklan
yang mampu memunculkan keyakinan bahwa memang layak untuk melakukan pembelian
dan hal itu akan memberikan kepuasan sebagaiman yang mereka inginkan, tentu
saja keputusan di sini mungkin dapat diraih dengan meningkatkan kepercayaan
konsumen terhadap produk yang diiklankan. Pada tahap ini sikap sesungguhya
khalayak terhadap produk iklan mulai terlihat. Di tahap ini juga konsumen
mengambil keputusan untuk menyukai atau membenci hal tersebut.
Ralph
S. Alexander dalam Jefkins (1997, 110) merumuskan dengan Association Marketing Association (AMA), bahwa iklan menegaskan
empat pokok batasan, yaitu :
a. Penyajian gagasan terhadap barang,
yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan berdasarkan konsep produknya.
b. Iklan ditujukan kepada khalayak,
yaitu iklan dapat menjangkau masyarakat kelompok besar yang dipersempit menjadi
kelompok pasar.
c. Iklan mempunyai sponsor yang jelas,
yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan yang membiayainya.
d. Iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam
penyebaran, penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan.
Untuk
melakukan kegiatan periklanan, perusahaan mempunyai beberapa media umum yang
telah banyak dipakai orang dalam mempromosikan produknya. Jenis media iklan
tersebut meliputi (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia, 2007) :
1.
Iklan media cetak: surat kabar, majalah, jurnal, tabloid dan lain-lain.
2.
Iklan media elektronik: televisi, radio (jingle
dan sound) dan lain-lain.
3.
Iklan media online: internet atau website.
4.
Poster, papan reklame dan media ruang lainnya.
5.
Brosur, booklet, katalog dan lain-lain.
6.
Surat penawaran melalui direct mail.
7. Pemberian sponsor dengan
penekanan pada tujuan pemasaran dan periklanan.
Menurut
Kotler (2002:601-603), tujuan periklanan dapat dikelompokkan menjadi lima
macam, yaitu:
1) Informative
Advertising
Digunakan
pada saat perusahaan memperkenalkan suatu produk baru, dimana tujuannya adalah
membangun permintaan pokok atas kategori produk tersebut. Informative advertising juga menginformasikan pada pasar yang
dituju mengenai penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya
dilakukan pada tahap awal siklus kehidupan produk.
2) Persuasive
Advertising
Digunakan
pada tahap persaingan dimana tujuannya membangun permintaan yang selektif akan
merek produk. Iklan yang bersifat membujuk terutama diarahkan untuk mendorong
pembelian. Iklan ini akan menjadi dominan jika produk tersebut mulai memasuki
tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupan produk. Di sini perusahaan dapat
membangun preferensi merek, berusaha agar konsumen beralih ke merek perusahaan,
mempersuasi konsumen agar membeli sekarang juga serta mengubah persepsi
konsumen terhadap atribut produk.
3) Reminder
Advertising
Iklan yang bersifat mengingatkan ini
dilakukan terutama untuk mempertahankan merek poduk di hati masyarakat,
fungsinya untuk mengingatkan konsumen untuk menggunakan produk tersebut.
4) Comparison
Advertising
Pada
jenis iklan ini, perusahaan berusaha untuk menciptakan superioritas merek
dengan cara membandingkanya dengan merek lain dalam sebuah kelas produk. Dalam
hal ini perusahan harus dapat membuktikan pernyataannya agar tidak dapat
diserang balik oleh merek pesaingnya.
5) Reinforcement
Advertising
Iklan
ini berusaha meyakinkan konsumen bahwa mereka mengambil pilihan yang tepat.
Tujuannya adalah mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Iklan ini
biasanya bersifat memberikan edukasi atau pendidikan kepada konsumen maupun
pelanggan.
Maksud produsen terhadap tampilan produk
yang dipublikasikan melalui periklanan, antara lain:
a.
Memperkenalkan
identitas produk yang diinformasikan dan menjelaskan perbedaan produk dengan
yang lain.
b.
Mengkomunikasikan
konsep produk, yaitu manfaat dan kelebihannya dari segi fungsional, psikologis
atau nilai pasar sasaran.
c.
Mengarahkan
pemakaian produk baik yang lama atau yang baru kepada pasar sasaran.
d.
Memberitahukan
tempat penjualan atau pembelian untuk merangsang distribusi yang lebih luas.
e.
Meningkatkan
penjualan yang berarti pula produk meningkat.
f.
Membangun
citra produk dan menjaga kemampuan posisi produk dalam pandangan pasar sasaran.
g.
Menghadapi
dan mangatasi masalah saingan antar produk.
Tujuan
iklan menurut Rhenald Kasali (1995, 159) biasanya dibangun atas empat komponen,
yaitu: 1) Aspek perilaku, merupakan tindakan-tindakan yang diharapkan pada
calon pembeli, 2) Sikap yang diharapkan, yang menyangkut sikap atau
keistimewaan produk, 3) Kesadaran, dalam mengembangkan produk-produk baru di
pasaran merebut calon pembeli, 4) Positioning, sasaran konsumen.
Beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian
periklanan dapat ditinjau dari media, proses, gaya komunikasi dan reaksi
konsumen, yaitu:
a) Media informasi: Iklan merupakan
suatu media informasi produk yang disampaikan kepada konsumen.
b) Proses iklan: Penyampaian informasi
produk yang diprakarsai produsen untuk disampaikan melalui iklan ditujukan
kepada konsumen sebagai penerima pesan.
c) Komunikasi persuasif: Gaya bujuk
rayunya (persuasi) yang diterapkan pada iklan mengakibatkan konsumen terbius
masuk lingkaran konotasi positif terhadap produk yang diinformasikan.
d) Reaksi Konsumen: Informasi yang
jelas melalui iklan akan membuahkan reaksi atau tindakan hingga kesadaran untuk
mengkonsumsi produk yang diinformasikan.
5.
Illustrasi Produk yang Efektif
Gambar
biasanya dipakai sebagai illustrasi produk. Gambar dalam iklan dapat menarik
para konsumen untuk membeli pada produk yang diiklankan, namun fungsi pertama
gambar adalah menarik konsumen terhadap iklan yang dipasang.
Biasanya
gambar merupakan daya tarik pertama konsumen kepada iklan, sehingga gambar yang
kurang menarik juga akan menurunkan daya tarik konsumen kepada iklan yang
bersangkutan. Seorang pencipta gambar iklan yang ahli, akan mampu menampilkan
gambar dengan daya tarik yang tinggi, juga akan mampu memberikan illustrasi
tentang manfaat produk, cara penggunaan, dan menonjolkan keunggulan produk yang
bersangkutan dibandingkan produk pesaing.
Gambar
14.2. Contoh illustrasi gambar produk yang menarik.
6.
Pesan Promosi yang disampaikan
Perhatian
serta minat konsumen terhadap judul iklan harus dipelihara terus sampai mereka
selesai mengikuti seluruh pesan promosi penjualan yang disampaikan lewat iklan
itu. Agar minat terhadap barang yang ditawarkan tidak padam, pertama-tama
promosi harus disusun ringkas tetapi padat dan menarik. Pesan promosi penjualan
terlalu panjang dan bertele-tele akan membosankan konsumen. Akibatnya iklan
menjadi tidak efektif.
Antara
pesan promosi penjualan dengan judul iklan harus ada hubungan kesinambungan.
Judul iklan berfungsi sebagai pembuka, sedangkan pesan promosi berfungsi
sebagai penerus. Pesan yang disampaikan hendaknya wajar, tidak berlebihan,
sehingga konsumen dapat menerimanya secar wajar juga. Dalam pesan promosi,
manfaat produk bagi konsumen harus ditonjolkan. Pesan promosi harus ditutup
dengan saran agar konsumen melakukan sesuatu, misalnya membeli produk pada
kesempatan lain, mendaftarkan diri sebagai pelanggan, meminta pengiriman brosur
produk secara cuma-cuma dan sebangainya.
BAB III
KESIMPULAN
Iklan
didefenisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada
masyarakat lewat suatu media. Kegiatan
periklanan berperan dalam pemasaran suatu produk. Diantaranya adalah : Menginformasikan suatu produk ke public, Menarik
perhatian konsumen terhadap suatu produk, Memotivasi konsumen untuk bertindak
atau melakukan sesuatu, Menstimulus pasa, Mendukung komunitas bisnis, Membangun
dan memelihara hubungan yang abadi antara konsumen dan perusahaan.
Cara membuat
iklan yang baik harus memenuhi kriteria AIDA (Attention, Interest,Desire,
Action) yaitu : mengandung daya tarik, mengandung perhatian dan minat, memunculkan
keinginan untuk mencoba atau memiliki, mengarah tindakan untuk membeli.
Beberapa tujuan dari kegiatan periklanan adalah
1)
Informative Advertising: memperkenalkan produk
2) Persuasive
Advertising :
bersifat membujuk dan mendorong pembeli untuk membeli produk di suatu
perusahaan
3) Reminder
Advertising :mengingatkan
konsumen untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat
4)
Comparison Advertising : menciptakan superioritas merek
dengan cara membandingkanya dengan merek lain dalam sebuah kelas produk.
5) Reinforcement
Advertising :
meyakinkan konsumen bahwa mereka mengambil pilihan yang tepat.
Dengan
demikian, iklan sangat berperan dalam memperkenalkan sebuah produk kepada
masyarakat. Agar konsumen terpikat oleh produk yang kita tawarkan, dalam proses
periklanan terdapat strategi-strategi tersendiri untuk membuat konsumen
tertarik pada produk kita.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanti,
Pudji. 2012. Modul Dasar-Dasar Periklanan. Universitas Brawijaya: Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar