Anak
kleas satu SMP belum paham betul apa itu yang dimaksud dengan korupsi. Hal ini
jelas dipaparkan oleh seorang siswa kelas VII MTs yang bernama Moch Syahrul.
Dalam diskusi kecil dengan wajah lugunya ia bertanya “korupsi itu apa kak?
Bedanya apa sama mencuri? Korupsi itu seperti yang ada di TV’ itu ya,? Pejabat
yang di tangkap gara gara memakan uang rakyat?” . pertanyaan-pertanyaan syahrul
ini menunjukan betapa ingin tahunya dia mengenai apa itu korupsi. Setelah di
jelskan dengan bahasa yang tentunya bisa dia pahami akhirnya sedikit demi
sedikit terjawab sudah apa yang di pertanyakan tadi.
Memang
benar, korupsi besar berawal dari kecurangan kecil. Terkadang kita tidak
menyadari bahwa kita pasti pernah melakukan korupsi. Tidak hanya dalam bentuk
uang, waktupun bisa dikorupsi, seharusnya waktu kita gunakan untuk belajar tapi
kita gunakan untuk hal lain yang tidak ada manfaatnya. Membuat janji dengan
teman jam 10 namun kita datang jam 11, bukankah itu korupsi waktu namnya?
Sekolah memberikan informasi kepada siswa bahwasaya siswa harus membayar SPP
delapan puluh ribu, namun kita bilang ke orang tua bayarnya seratus ribu.
Mungkin itu kelihatan sepele, namun yang namanya curang sekecil apapun tetap
saja curang. Dan kecurangan kecil yang dianggap biasa itulah akar-akar dari
korupsi besar.
Kecurangan
sekecil apapun tak akan terjadi manakala di dalam diri seseorang sudah tertanam
jiwa-jiwa kejujuran dan ahklak yang karimah. Oleh karena itu, pendidikan budi
pekerti yang menanamkan kejujuran dalam lingkup pendidikan dasar amat penting
ditingkatkan agar tidak terciptanya bibit-bibit korup yang mampu
menginjak-injak moral bangsanya sendiri.
Satu
lagi. Jika Einstein menemukan sebuah formula E=MC2 , maka korupsi
juga mempunyai sebuah rumus dari akar permasalahan korupsi. Yakni C=D+M-A. apa itu?? C= Corruption. Korupsi itu
terjadi karena faktor apa saja sic? Apa
yang menyebabkan orang-orang diluar sana begitu gampangnya melakukan tindak
kecurangan korupsi?. Korupsi timbul karena di dukung karena adanya D. D=Discretion,
yaitu sebuah kebijakan yang diambil sepihak tanpa tanggng jawab, selain
discretion juga didukung dengan adanya M=Monopoli, yaitu sebuah kebijakan yang
diambil tanpa melibatkan pendapat pihak lain atau dia bersifat menguasai apa
yang dikehendakinya. Tindakan tersebut terjadi karena tidak dibarengi dengan
adanya A, A=akuntabilitas, yakni rasa tanggung jawab yang tidak ada sehingga
korupsi tetap terjadi di mana-mana, entah itu di sector pendidikan, ekonomi
perusahaan maupun di lingkungan social lainya.
Sepercik
pengetahuan dari kawan, semoga bermanfaat.. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar