Pesan
dari bapak Prof. Dr. KH.
Syukron Makmun dalam acara khaul perdana Prof. Dr. Kh Achmad Mudlor SH. Di
Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang (LTPLM). Beliau menyampaikan ceramah yang
bertemakan degradasi moral muslim yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi.
Di Era Globalisasi yang serba Modern ini, kemunculan teknologi berkembang
begitu pesat. HP bukan menjadi barang langka lagi sekarang, orang pergi ke
pasar, mau ke sawah, kemanapun perginya tak lepas dari benda seukuran genggaman
tangan manusia itu. Bahkan seiring berjalanya waktu, fungsi HP tak sekedar
berfungsi untuk telephone ataupun
mengirim pesan singkat. Banyak sekali HandPhone yang bertransformasi
menjadi SmartPhone, IPhone yang menyediakan berbagai aplikasi menarik yang bisa
dijangkau dalam satu genggaman dan satu sentuhan saja. Hal tersebut sangat
memudahkan manusia dalam mengakses barbagai informasi dengan cepat dan
bervariasi.
Permaslahan utama bukan pada
teknologi yang kini semakin berkembang namun bagaimana cara kita memanfaatkan
teknologi itu secara positif dan bijak. Jika di telaah, sejatinya perkembangan
teknologi sangat memudahkan manusia untuk mengakses segala iformasi yang
dibutuhkan. Mulai dari ranah pendidikan, bisnis, politik, budaya, dan
informasi-informasi lainya dapat diakses dengan mudah. Dengan sentuhan satu
jari saja kita bisa menjelajah seluruh dunia. Seperti yang diutarakan beliau
Bapak Prof. Dr. KH. Syukron Makmun ‘saya setiap hari belajar. Jam 09.00 saya
belajar tafsir di Sudan, setelah itu al-hikam ke Syiri’a, selanjutnya
meneladani ulama-ulama dari Cairo. Bagamana bisa? Tinggal click aja chanelnya,
kita bisa menjelajah Negara yang kita inginkan untuk mengakses ilmu
pengetahuan’, terbukti pernyataan beliau ini sanagat mendukung bahwasanya
perkembangan teknologi sangat memberikan manfaat bagi manusia. Untuk menimba
ilmu di berbagai Negara saja kita tak perlu mengunjungi Negara-negara tersebut
satu persatu. Bayangkan saja berapa biaya dan tenaga yang harus dikeluarkan jika akan menuntut
ilmu ke berbagai Negara tadi. Meskipun istilah “Jer Basuki Mawa Bea” masih berlaku. Namun kita bisa melakukan itu
dengan cukup mengeklik tombol, maka muncullah channel yang kita inginkan untuk
mengakses ilmu pengetahuan.
Terkait dengan masalah dampak
negatif dari perkembangan teknologi itu sendiri dikarenakan para pengguna
teknologi yang menyalahgunakan fasilitas teknologi tersebut. akses internet
yang tersedia hanya digunkan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Missal digunakan
untuk modus kejahatan, membuka situs-situs pornografi dan sejenisnya.
Chatting. Hal ini yang perlu
digaris bahawi, begitu banyak sekali media social yang menyediakan
applikasi-aplikasi yang menghubungkan komunikasimelaui dunia maya. Meskipun tak
bertatap muka, kita masih bisa “say Hallo” kepada kerabat kita yang berada jauh
dengan kita, seperti aplikasi Facebook, twitter, BBM, Line, Whatshapp, Path dan
lain-lain. Dengan dalam satu genggaman saja kita bisa menjangkau kominikasi
dengan beberapa teman yang berlainan daerah, kota hingga mancanegara. Sungguh
mengasyikan bukan ? meskipun tak bisa bertemu namun kita masih bisa menyambung
tali silaturrahmi dengan teman lama maupun mendapatkan teman baru melalui dunia
maya.
Namun siapa sangka. Lagi-lagi
teknologi disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Tak
sedikit dari mereka yang memanfaatkan teknologi untuk berbagai modus kejahatan.
Mulai dari bisnis Online, undian berhadiah, hingga kejahatan seksualpun bisa
berjalan mulus melalui perantara media social ini. Berita dalam Sebuah surat
kabar menyebutkan anak gadis kelas 2 SMP dikabarkan hilang setelah bertemu
dengan teman yang dikenalnya lewat Facebook.
Modus-modus seperti ini kerap kali
terjadi. Umumnya yang menjadi sasaran adalah remaja-remaja usia sekolah yang
mudah terbujuk rayu oleh obralan kata-kata cinta. Mulanya saling sapa,
berkenalan, kemudian si pelaku mengutarakan kata-kata manis untuk membujuk para
korbanya. Si korban tak sadar bahwa sebenarnya dia berada dalam jebakan yang
justru membahayakan dirinya. Setelah sepakat untuk saling bertemu, bukanya
perlakuan manis seperti apa yang dikatakan sebelumnya, justru kenyataan pahit
yang harus diterima oleh korban-korban itu. Status ‘Virgin’ yang semula melekat
begitu mudahnya berubah hanya karena pertemuan singkat tersebut. sungguh
memprihatinkan bukan?
Oleh karena itu, sebagai
generasi penerus bangsa (muslim khususnya) hendaknya kita mampu memamfaatkan perkembangan
teknologi yang ada dengan sebaik-baiknya. Banyak sekali hal-hal positif yang
bisa kita dapatkan. Menambah cakrawala pengetahuan, menayambung tali
silaturrahmi yang pernah putus, belajar berbisnis, dan masih banyak lagi
manfaat yang dapat kita petik dari perkembangan teknologi ini. Asal dnengan
penggunaan yang cerdas dan bijaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar