Sedang
ramai dibicarakan di media masa sosok pria tinggi tanpan yang bernama wahyudin.
Dia adalah seorang sarjana muda lulusan jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka (UHAMKA) adalah seorang pemulung yang
mempunyai mimpi yang sangat luar biasa. Dia terlahir dari keluarga yang jauh
dari kata kaya. Ayahnya hanyalah seorang tukang ojek yang gajinya yang tak
seberapa itu membuat kondisi keluarga wahyudin sungguh memprihatinkan. Dari
delapan bersaudara, hanya wahyudinlah yang mampu mengenyam pendidikan pun
sampai menjadi seorang sarjana seperti saat ini berkat kegigihanya untuk
mewujudkan mimpinya untuk bisa sekolah.
Keadaanlah
yang membuat wahyudin berpikir bagaimana dia bisa merubah nasibnya. Karena dia
percaya pada Firman-NYA “Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali
kaum itu sendiri yang merubahnya”. Dari situ wahyudin mulai menuliskan
mimpi-mimpinya, tidak hanya untuk ditulis tapi juga diwujudkan. Mulai dari
keinginanya untuk bisa sekolah sedangkan orang tua tak mampu membiayainya.
Disini dia terinspirasi bagaimana caranya agar bisa mendapatkan uang setiap
hari untuk biaya sekolahnya.? Mulailah dia memulung. Dari upah 1500-3000 ia
kumpulkan dan dia tidak merasa malu melakukan pekerjaan itu. Orang tua wahyudin
sempat melarangnya untuk memulung katanya “kamu tak usah memulung,, nanti kulit
kamu hitam kalau terus-terusan memulung”
dan dengan tegas wahyudin menjawab “ lebih baik saya hitam, punya uang dan saya
bisa sekolah, daripada saya putih tidak punya uang dan tidak bisa
sekolah”. Dia mempunyai prinsip bahwa
hari ini harus lebih baik dari hari kemarin “ kalau hari ini makan nasi sama
garam, besok harus makan nasi sama
sayur, besoknya lagi nasi sama ayam, begitu seterusnya dalam menjalani
kehidupan kita harus punya target dan capaian yang lebih baik” ujarnya ketika
diundang dalam sebuah acara televise.
Untuk
kuliahnya sendiri, dia sempat kawatir tidak bisa melanjutkan kuliah. Tentunya
karena biaya kuliah tak murah. akhirnya
dia menyusun estimasi kira-kira berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk
kuliah dan bagaimana dalam tiga sampai empat tahun dia bisa mengumpulkan dana
untuk biaya kuliah, tapi kemudian dia tak mau menunggu lama, dia mengumpulkan teman-temanya untuk membuat usaha,
menjual gorengan, menghias botol plastic bekas yang kemudian dijual yang
untungnya mencapai 17 juta pada saat itu. namun uang itu dia sumbangkan kepada
anak yatim dilingkunganya. Berkat kegigihanya itu, ada dua orang yang
mencarinya karena sempat mendengar “ ada seorang pemulung yang ingin kuliah”
dua orang ini yang kemudian membantu wahyudin untuk membiayai kuliahnya. dari
situlah jalan wahyudin dimudahkan oleh Allah SWT untuk mewujudkan mimpinya
untuk menjadi seorang sarjana.
Tak puas
dengan gelar sarjana strata satunya, wahyudin kembali melanjutkan pendidikan
S2nya di sebuah Universitas di Bandung. Tak hanya sampai disitu saja, kini pemuda
berperawakan tinggi itu masih akan tetap merajut mimpi-mimpinya. dan ketika menghadiri sebuah acara tv dan
ditanya apa keinginanya saat ini dia menjawab “selama ini saya menuliskan
apapun mimpi saya diatas sebuah kertas, dan saya berharap saya bisa
menuliskanya dengan keybord untuk menunjang perkuliahan saya” . keinginan yang
sangat sederhana namun sangat berarti untuk dia.
Ketika
ditanya Cita-cita terbesar wahyudin adalah dirinya ingin bisa bermanfaat bagi
orang lain “khoirunnas anfahumlinnas”, “ jadi apapun saya nanti yang jelas saya
harus bisa member manfaat kepada orang lain. jika jadi pengusaha ya jadi
pengusaha yang sholeh, dan bisa berbagi, jika saya jadi karyawan ya jadi
karyawan yang baik dan masih tetap bermanfaat bagi orang lain dan saya ingin
mempunyai sebuah yayasan untuk memanfaatkan ilmu saya” ucapnya sembari mengulue
senyum ramah
cuplikan
dari seorang pemuda yang gigih memperjuangkan mimpinya.. semoga menginspirasi J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar